MARTABAK ALIM
Jangan cepat menyerah. Barangkali ini pelajaran yang bisa diambil dari seseorang bernama Suhanto. Lelaki yang biasa disapa Alim ini sudah kenyang menjalani hidup susah. Ia pernah menjadi kuli panggul, pernah pula menjalani profesi sopir angkot. Namun sejak November 2007 Alim memulai bisnis dengan menjual martabak. Tak susah memilih nama, ia gunakan namanya untuk gerai martabak itu: Martabak Alim. Modalnya cuma, dua loyang untuk membuat martabak ukuran reguler dan empat loyang kecil untuk membuat martabak unyil (kecil). Saat itu ia menyewa tempat ukuran 2 x 3 m2 di Bekasi.
Alim menawarkan aneka pilihan martabak. Untuk martabak manis saja ada 35 varian rasa, sedangkan untuk martabak telor ada 18 varian. Belum lagi ada Martabak Burger. Untuk martabak manis ada varian berdasarkan ukuran yaitu Martabak Unyil, mini, dan jumbo. Harganya mulai Rp 4.000. Paduan antara variasi rasa yang beraneka, harga yang terjangkau membuat Martabak Alim langsung meledak. Jumlah pengunjungnya membludak.
Belakangan untuk mengantisipasi animo msyarakat yang tinggi Alim mengembangkan sistem modern dengan mengadopsi sistem kerjasama model franchise. Ploa kerjama ini yang meningkatkan jumlah cabangnya bertambah dengan cepat. Ia menawarkan paket usaha mulai dari paket gerobak dengan investasi Rp 15 juta hingga paket outlet dengan investasi Rp 150 juta. Tak sampai dua tahun cabangnya sudah mencapai 54 cabang yang tersebar mulai dari Jabodetabek, Bandung, hingga luar Jawa.